Krisis Kepemimpinan & Amnesia Ekologis Ancam Indonesia 2026!
Curated by Supa AI
Ringkasan
- Retorika politik Indonesia dalam menghadapi krisis bencana dinilai masih sebatas pembangunan citra dan penyalahan pihak lain, kurang fokus pada solusi konkret.
- Prediksi "Ramalan Jayabaya 2026" yang mencakup krisis ekonomi, bencana beruntun, dan krisis kepemimpinan, mendorong kewaspadaan nasional dan evaluasi serius.
- Rencana Presiden Prabowo Subianto menanam sawit di Papua dikritik sebagai "amnesia ekologis" yang mengabaikan dampak lingkungan jangka panjang.
- Aceh masih lumpuh sebulan pascabencana banjir dan longsor, memicu desakan agar negara turun tangan penuh dengan tindakan nyata, bukan hanya kunjungan simbolis.
- Peran pemimpin dalam krisis diuji, dengan absennya tokoh politik penting saat bencana melanda Aceh menimbulkan pertanyaan dan kekecewaan publik.
Timeline
Fact Check
Presiden Prabowo Subianto menggunakan retorika yang menuduh pihak lain dalam mengatasi kerusuhan dan bencana, serta menuding elite politik mencari kambing hitam.
Verified from 1 sources
Klaim ini adalah bagian dari analisis retorika politik yang disajikan oleh Kompasiana.com, mengutip pernyataan Prabowo.
Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem, tidak terlihat kehadirannya di Aceh saat bencana banjir dan longsor melanda, meskipun partainya memiliki mandat politik besar di sana.
Verified from 1 sources
Kabar Aktual secara spesifik mempertanyakan absennya Surya Paloh dan mengutip kekecewaan publik Aceh.
Rencana penanaman sawit dan tebu oleh Presiden Prabowo Subianto di Papua dikritik sebagai 'amnesia ekologis' dan matinya 'political responsibility' negara.
Verified from 1 sources
Pakar Nasarudin Sili Luli dari NSL Political Consultant and Strategic Campaign menyampaikan kritik ini secara langsung.
Aceh masih lumpuh sebulan lebih pascabencana banjir bandang dan longsor, dengan fasilitas publik rusak parah dan aktivitas rakyat lumpuh.
Verified from 1 sources
INFOACEH.net melaporkan kondisi terkini Aceh dan mengutip pernyataan pemerhati sosial Drs. M. Isa Alima.
Alissa Wahid, Direktur Jaringan Gusdurian Indonesia, menyatakan bahwa 'pertobatan ekologis' tidak boleh hanya sebatas retorika atau seremoni.
Verified from 1 sources
MSN.com mengutip pernyataan Alissa Wahid yang menekankan pentingnya tindakan nyata dalam pertobatan ekologis.
Sources
Di Mana Surya Paloh Saat Aceh Dihantam Bencana?
SAAT Aceh dihantam Tsunami, Surya Paloh (SP) dengan Metro TV-nya tampil di garda terdepan untuk membantu menyuarakan penderitaan Aceh ke mata dunia...
Membaca Komunikasi Rezim Prabowo: Antara Retorika dan Realitas
Persoalan utama bukan sekadar “tembok” yang memisahkan Presiden dari realitas, melainkan inkompetensi struktural pada ring satu.
Retorika Politik Indonesia dalam Krisis Bencana
Dalam perspektif komunikasi politik dan komunikasi publik, retorika seharusnya tidak berhenti pada pembangunan citra. Ia harus berpijak pada kepekaan...
Membaca "Ramalan Jayabaya 2026”: Antara Mitos, Kewaspadaan, dan Kesiapan Bangsa
Oleh: Kiki Kurniawan (Rakyat Jelata) Tahun 2026 kembali menjadi bahan perbincangan publik setelah narasi “Ramalan Jayabaya” ramai.
Retorika Krisis Pemimpin Dunia - Kompasiana.com
Krisis selalu menjadi panggung ujian bagi seorang pemimpin. Saat bencana melanda, ekonomi goyah, atau kerusuhan terjadi, rakyat menunggu kata-kata yang...
Pilkada di Titik Nadir
Kualitas demokrasi tidak boleh dikorbankan demi efisiensi semu. Jika taruhannya adalah legitimasi pemimpin dan kepercayaan publik, maka keberanian untuk...
Rencana Sawit Prabowo di Papua Dinilai Cerminkan Amnesia Ekologis, Kata Pakar NSL - Suara Jayapura
Pakar NSL menilai rencana Prabowo menanam sawit di Papua sebagai amnesia ekologis dan matinya tanggung jawab politik negara.
Belajar dari Tsunami Aceh: Kehilangan Pragmatisme dalam Kepemimpinan Krisis
Bencana besar selalu menjadi ujian paling jujur bagi sebuah negara. Ia menyingkap kapasitas riil institusi, kualitas kepemimpinan, serta keberanian...
Aceh Lumpuh Terkubur Lumpur: Negara Wajib Turun Penuh, Bukan Hanya Retorika dan Kunjungan Semata
BANDA ACEH, Infoaceh.net — Hingga satu bulan lebih pascabencana banjir bandang dan longsor, Aceh masih terluka dan lumpuh terkubur lumpur.
Pertobatan ekologis dinilai cuma retorika, Alissa Wahid: Jangan tobat tomat | SATU MEJA
JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Jaringan Gusdurian Indonesia, Alissa Wahid secara tegas menyebut pertobatan ekologis tidak boleh sekadar seremoni.